Hari ini yang akan saya bahas adalah mengenai sexual orientation :D
Seperti yang kita sudah bahas sebelumnya orientasi seksual mempengaruhi ketertarikan kita, bisa laki-laki, perempuan, atau keduanya.
Salah ga sih menjadi homoseksual? tentu saja jawabannya TIDAK! Homoseksual itu kan cuma permasalahan di perbedaan selera aja, dan homoseksual itu ga termasuk ke dalam gangguan yang ada di DSM-V loh! Jadi, ok-ok aja kok untuk menjadi homoseksual.
Kenapa seseorang bisa menjadi homoseksual? Ada beberapa faktor tentunya, dari genetik, hormon, bentuk fisiologis. Ada juga faktor perkembangan, perilaku, sosiologis, interaksi lingkungan, dll.
Menjadi homoseksual yang baik, bebas dari depresi dan loneliness harus bisa coming out. Coming out merupakan proses membangun identitas diri pribadi dan mengkomunikasikannya dengan orang lain. Jadi seorang homoseksual itu harus menunjukkan dirinya, terutama pada keluarga dan teman.
Bagaimana kalau ada seorang teman kita yang mengaku pada kita kalau dia homoseksual? Atau di masa yang akan datang anak kita mengaku kalau dia homoseksual?
Sebagai pribadi yang baik dan adil tentu seharusnya kita menerima keadaan teman atau keluarga kita dengan baik. Homoseksual itu butuh dukungan loh! Karena sebenarnya mereka merasa kebingungan dan merasa bahwa mereka melakukan sebuah kesalahan dengan menjadi homoseksual. Ingat bahwa homoseksual itu tidak salah sama sekali, hanya beda selera aja :)
Dari zaman dahulu, banyak sekali orang yang berpendapat bahwa homoseksual itu hina, kotor, dll. Hal ini bisa terjadi karena banyak stigma negatif dari masyarakat. Stigma tersebut membuat adanya diskriminasi yang mereka dapatkan baik dalam pekerjaan sampai hak asuh untuk mendapatkan anak adopsi. Hingga saat ini, para pasangan homoseksual kesulitan mendapatkan hak asuh anak karena pengadilan merasa bahwa pasangan homoseksual itu tidak memiliki emosi yang stabil untuk menjadi orang tua dan merawat anak. Padahal, ga juga loh. Penelitian membuktikan bahwa anak yang dibesarkan oleh pasangan homoseksual dan berkembang dengan baik, secara emosi dan seksualitasnya.
Banyak sekali orang-orang yang memiliki homophobia, yaitu perilaku negatif terhadap homoseksual. Contohnya adalah Teena Brandon, seorang perempuan yang menjadi laki-laki dan merubah namanya menjadi Brandon Teena. Brandon diculik, diserang, dan diperkosa oleh kedua temannya yang mengetahui kalau Brandon adalah seorang perempuan. Akhirnya, Brandon dibunuh pada 31 Desember 1993. Cerita Brandon dijadikan film yang berjudul Boys Don't Cry.
Ada juga yang disebut heterosexism, yaitu merasa benar dengan menekan dan mengabaikan isu-isu mengenai homoseksual. Kalau banyak heterosexism di dunia, kasian para homoseksual karena mereka akan menjadi terabaikan dan tidak diperdulikan sama sekali.
Kenapa bisa jadi homophobia? Hal ini dapat dipengaruhi oleh kepribadian yang otoriter dan kaku, serta kebingngan mengenai orientasi seksual dengan identitas gender.
Untuk membatasi adanya homophobia dan heterosexism, kita membutuhkan bantuan dari bidang hukum, media, dan pendidikan.
#quoteoftheday
"Disapproval of homosexuality cannot justify invading the houses, hearts and minds of citizens who choose to live their lives differently."-Harry A. Blackmun
Thanks for reading! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar